Setelah sekian lama program Pekabaran Injil (PI) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Pontianak ke kota Singkawang mengalami berbagai tantangan, saat ini kembali diintensifkan. Terbukti, sejak ditempatkannya tenaga pelayan atau Detaser sejak awal tahun 2025 lalu, kebaktian perdana GBKP melalui pengurus Perpulungen Jabu Jabu (PJJ) yang sudah terbentuk, dapat terlaksana di Gereja Oikumene Brigif 19/Khatulistiwa, Singkawang, Minggu (24/8/2025) sore.
Kebaktian perdana GBKP di Singkawang ini juga dihadiri dari warga Karo yang ada di Sambas dan Bengkayang.
GBKP Runggun Pontianak sendiri dalam upayanya untuk menjangkau pelayanan kepada warga Karo yang berlatarbelakang aktif di GBKP tanah kelahirannya, terus mengintesnsifkan pelayanan pekabaran injil kepada warga Karo yang tersebar di Kalimantan Barat. Tidak hanya di Singkawang, namun di Sintang dan Ketapang yang sudah berjalan. Kedepannya, GBKP Runggun Ponrianak akan memperluas jangkauan pelayanan di daerah-daerah yang memiliki populasi warga Karo di Kalimantan Barat.
Majelis GBKP Runggun Pontianak menjelaskan, pelayanan ini telah sejak lama telah diupayakan dan sudah berjalan, mengingat keberadaan warga karo yang telah merantau ke wilayah ini, belum memiliki tempat beribadah. Sehingga melalui pos pekabaran injil, GBKP ibadah perdana ini menjadi tonggak sejarah pelayanan kepada warga karo yang beragama kristen.
“Kami bersyukur kepada Tuhan, karena sudah terlaksana kebaktian perdana GBKP di PJJ Singkawnag ini. Karena program ini sudah lama dijalankan, namun inilah saatnya kita dapat melaksanakan ibadah bersama. Hadirnya GBKP di Singkawang ini kita harapkan dapat menjawab keinginan warga Karo yang berada disekitar kota ini, bersekutu memuji nama Tuhan dalam bahasa daerah kami yaitu berbahasa Karo. Kita berharap kebaktian dan kegiatan persekutuan lainnya dapat terus berjalan pada waktu-waktu yang akan datang secara konsisten”, kata Jedi Jaminta Meliala selaku Ketua Bidang Marturia GBKP Runggun Pontianak.
Hal senada juga disampaikan Josep Ginting bahwa, terlaksananya kebaktian perdana ini membuktikan bahwa, warga Karo yang ada di Singkawang dan sekitarnya tetap kompak dan satu hati dalam pelayanan sekaligus melestarikan budaya.
“Terpuji nama Tuhan atas terlaksananya kebaktian perdana ini, dan kami ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pihak Brigif 19/Khatulistiwa Kodam XII/Tanjungpura. Karena gereja oikumene ini dapat kami gunakan untuk beribadah minggu. Berikutnya tentunya kami terus berharap kepada jemaat GBKP di Singkawang agar meningkatkan koordinasi kepada pemilik gereja, agar kegiatan-kegiatan peribadatan dapat berjalan dengan baik disini”, ujar Josep, dari seksi Pekabaran Injil GBKP Pontianak.
Sementara itu, jemaat GBKP yang ada di kota Singkawang, menyambut baik ibadah ini. Dimana, upaya menjangkau jemaat kristiani warga Karo mengalami berbagai kendala, terutama pada tempat ibadah dan tenaga pelayan. Namun, sejak ditempatkannya tenaga pelayan khusus di kota ini, pelayanan dapat diintensifkan kepada seluruh jemaat
Ketua PJJ Singkawang melalui seketarisnya, Tavip Putra Purba menuturkan, kebaktian perdana ini menjadi tonggak sejarah pelayanan GBKP di wilayah utara Kalimantan Barat.
“Kami berharap agar Tim Pekabaran Injil GBKP Pontianak agar selalu mendorong kami dan memotivasi kami. Karena pembinaan sangat kami butuhkan untuk pelaksanaan ibadah berikutnya nanti. Sekali lagi terima kasih kepada Brigif 19/Khatulistiwa atas kesediaan gereja ini dapat kami pakai", kata Tavip.
Dengan terlaksananya ibadah perdana GBKP di Singkawang, diharapkan kepada warga karo dimanapun berada di wilayah Kalimantan Barat, dapat bersekutu dan memuji nama Tuhan sesuai dogma gereja kesukuan. Sehingga warga Karo di wilayah Singkawang khususnya dapat membangun keimanan serta melestatikan budaya Karo di Kalimantan Barat.
Penulis/Publisher : Darius Tarigan
Tidak ada komentar
Posting Komentar