Kondisi akses jalan yang masih terbatas antara desa dan dusun di Desa Suruh Tembawang membuat warga harus memikul papan tulis digital bantuan pemerintah pusat untuk SDN 15 Senutul, yang berada di wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Menurut Guru SDN 15 Senutul, Beni, perangkat papan tulis digital tersebut tidak mungkin dibawa menggunakan ojek motor karena risiko kerusakan. Akhirnya, warga secara gotong royong memikul perangkat tersebut menuju sekolah dengan waktu tempuh sekitar tiga jam berjalan kaki. Hal itu disampaikan Beni pada Selasa, 2 Desember 2025.
Beni juga menjelaskan bahwa selama ini masyarakat mengandalkan ojek motor untuk membawa hasil bumi maupun bepergian ke kota kecamatan. Namun akses ke Dusun Senutul belum dapat dilalui kendaraan roda empat, sedangkan kondisi jalan tanah kuning kerap menyulitkan kendaraan roda dua. Karena itu, papan tulis digital bantuan pemerintah pusat yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di pedalaman harus dibawa dengan cara dipikul dari Desa Suruh Tembawang.
Ia berharap pemerintah pusat dapat membangun akses jalan yang lebih layak bagi warga perbatasan agar mobilitas antar desa dan dusun menjadi lebih mudah serta membantu masyarakat menjangkau kota kecamatan.

Tidak ada komentar
Posting Komentar