Teriknya matahari tak mengendurkan langkah Letkol Inf Benu Supriyantoko, S.H. Di tengah debu dan deru kerja di Desa Sungai Purun Kecil, Dansatgas TMMD ke-124 itu mendorong arco berisi adukan semen dengan tangan sendiri di antara prajurit dan warga yang bahu-membahu membangun jalan rabat beton sepanjang 1.115 meter.

Bukan sekadar simbolis, aksi ini menjadi gambaran nyata kepemimpinan yang membumi. Tanpa aba-aba, Letkol Benu turun ke medan, ikut merasakan beratnya pekerjaan fisik yang selama ini dijalani tim Satgas dan masyarakat.

“Waktu melihat Komandan ikut dorong arco, rasanya lelah kami langsung sirna. Jadi makin semangat,” ungkap salah satu prajurit yang turut bekerja, Sabtu (0/5/2025).

Bagi Letkol Benu, membangun desa bukan hanya soal menyelesaikan proyek infrastruktur. Lebih dari itu, ini adalah tentang membangun semangat bersama, menanamkan nilai gotong royong, dan menghapus jarak antara pimpinan dan rakyat.

“Kalau saya hanya memerintah dari jauh, rasanya kurang adil. Mereka bekerja keras, dan saya ingin tunjukkan bahwa saya ada bersama mereka,” ujarnya penuh ketulusan.


Kehadiran Dansatgas di tengah-tengah proses pengecoran bukan hanya membakar semangat, tapi juga memperkuat hubungan emosional antara TNI dan masyarakat. Suasana kerja yang awalnya melelahkan berubah menjadi kebersamaan yang hangat dan penuh makna.

TMMD ke-124 di wilayah Mempawah bukan sekadar program pembangunan. Ia menjelma menjadi ruang kolaborasi, di mana semua berpadu, bekerja demi kemajuan desa. Dan di tengah itu, sosok Letkol Benu berdiri bukan di belakang, tapi di samping rakyat mendorong arco, dan juga harapan.

Sumber : Pendim 1201/Mempawah 
Publisher : Darius Tarigan