Warga di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, mengeluhkan kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) sejak satu-satunya SPBU di wilayah perbatasan itu berhenti beroperasi akibat proses peralihan kepemilikan dan kendala perizinan.
Kepala Desa Entikong, Joko, mengungkapkan bahwa kondisi tersebut sudah berlangsung lebih dari lima bulan. Selama ini, warga terpaksa membeli BBM secara eceran atau mengantri di SPBU wilayah Sekayam.
“Sudah lebih dari lima bulan kami kesulitan mendapatkan BBM. Sementara ini harus rela antri ke SPBU Sekayam atau beli eceran di kios pinggir jalan,” ujar Joko, pada Kamis (16/10/2025).
Ia berharap pemerintah dan Pertamina segera menyelesaikan persoalan izin SPBU tersebut agar pasokan BBM ke wilayah perbatasan kembali lancar.
“Kalau BBM tersendat, tentu berdampak pada aktivitas masyarakat. Kami harap segera ada solusi,” tambahnya.
Sementara itu, anggota DPR RI Fraksi NasDem, Ghulam Muhammad Sharon, yang melakukan kunjungan ke perbatasan Entikong pekan lalu, juga menyoroti kondisi tersebut.
“Saya melihat SPBU di Entikong tidak beroperasi. Setelah saya tanya warga, ternyata sudah lama berhenti karena izin belum selesai. Padahal BBM ini sangat vital bagi warga perbatasan,” jelas Ghulam.
Menurut Ghulam, ia sudah berkoordinasi langsung dengan pihak Pertamina Kalbar untuk menanyakan kendala yang menyebabkan SPBU belum beroperasi.
“Pertamina menyampaikan bahwa bulan Oktober ini SPBU Entikong akan mulai beroperasi kembali,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah dan Pertamina segera menuntaskan persoalan izin agar masyarakat tidak terus mengalami kesulitan bahan bakar.
“Kasihan warga perbatasan, susah mendapatkan BBM. Ini berdampak pada transportasi, baik menuju kota kecamatan maupun daerah pedalaman,” pungkas Ghulam.
Sumber : Agus Alfian
Publisher : Aprilia Tika Anggitia
Tidak ada komentar
Posting Komentar