Jiran Malindo Taekwondo Club (JMTC) menggelar ujian kenaikan tingkat untuk pertama kalinya di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, pada Sabtu (11/10/2025).
Sebanyak 56 peserta mengikuti ujian kenaikan tingkat dari sabuk putih hingga hitam. Menurut pelatih JMTC, Adrianus Gija, prinsip ujian yang dijalani para peserta sama, namun yang membedakan adalah tingkat kesulitan teknik yang diujikan.
“Sebanyak 56 peserta yang tergabung dalam Jiran Malindo Taekwondo Club hari ini menjalani ujian kenaikan tingkat dari putih hingga hitam. Prinsipnya sama, yang membedakan adalah tingkat kesulitan dan teknik,” jelas Adrianus.
Adrianus menyampaikan bahwa materi ujian meliputi berbagai aspek dalam Taekwondo seperti Poomsae (jurus), Kyorugi (tarung), Kyopa (pemecahan), Hosinsul (self-defense), dan Hugo Practice. Semua materi menekankan kombinasi teknik tangan dan kaki, termasuk pukulan, tebasan, tangkisan, dan tendangan.
“Diharapkan melalui ujian ini, para peserta didik dapat meningkatkan lagi latihannya dan tetap semangat dalam berproses,” ujarnya.
Selain sebagai tolok ukur perkembangan atlet, ujian ini juga menjadi bagian dari penjaringan atlet perbatasan untuk dipersiapkan mengikuti turnamen Taekwondo di Pontianak pada November mendatang.
Adrianus berharap anak-anak terus mengembangkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam Taekwondo, mengingat sejak didirikan tahun 2019, Jiran Malindo Taekwondo Club telah banyak menorehkan prestasi, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.
“Saat ini, atlet-atlet dari Taekwondo perbatasan sedang membidik prestasi di tingkat nasional bahkan internasional, khususnya di Malaysia,” pungkas Adrianus.
Sumber : Agus Alfian
Publisher : Nicco Zainal Arsaudi
Tidak ada komentar
Posting Komentar