Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., secara resmi membuka Pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan FKIP se-Indonesia yang digelar di Aula Rektorat Lantai 3 Universitas Tanjungpura pada Kamis 31 Juli 2025. Dalam sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya peran pendidik berkualitas dalam mendorong kemajuan daerah.
Norsan mengungkapkan bahwa saat ini Kalimantan Barat masih berada di posisi terakhir dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dibandingkan provinsi lain di Pulau Kalimantan. Ia menyebutkan bahwa salah satu faktor penyebabnya adalah masih tingginya angka masyarakat yang tidak menyelesaikan pendidikan hingga jenjang SMA.
“Hampir 25 persen masyarakat kita tidak tamat SMA. Tentu tidak mungkin kita menyuruh orang tua kembali ke bangku sekolah formal. Karena itu, kita akan memperbanyak program pendidikan nonformal seperti Paket A, B, dan terutama Paket C, hingga ke tingkat desa,” ujar Gubernur.
Ia pun menyambut baik penyelenggaraan forum pimpinan FKIP seluruh Indonesia di Pontianak. Menurutnya, pertemuan ini merupakan momentum strategis untuk merumuskan program dan rekomendasi yang dapat memperbaiki wajah pendidikan nasional, khususnya di Kalimantan Barat.
“Jika kita ingin melihat kemajuan suatu daerah atau negara, lihatlah sumber daya manusianya. Negara seperti Singapura bisa maju karena SDM-nya unggul, meski wilayahnya tidak luas. Dan SDM yang unggul itu berasal dari pendidik yang berkualitas, salah satunya lulusan FKIP,” tegasnya.
Gubernur optimistis bahwa dengan kualitas pendidikan yang terus ditingkatkan, Indonesia mampu mencapai visi besar Indonesia Emas 2045. Untuk itu, ia menekankan pentingnya menyiapkan generasi unggul sejak sekarang.
“Pertemuan ini saya harap tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menghasilkan program dan rekomendasi yang bisa disampaikan ke Kementerian Pendidikan atau DPR RI Komisi X. Kita butuh langkah konkret untuk memperbaiki dunia pendidikan kita,” harap Norsan.
Pembukaan forum FKIP ini menjadi penegasan komitmen Pemerintah Provinsi Kalbar dalam menjadikan pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan daerah. Dengan peningkatan kualitas guru dan akses pendidikan nonformal yang lebih merata, Kalimantan Barat diharapkan mampu mengejar ketertinggalan IPM dan berkontribusi pada pencapaian Indonesia Emas 2045.
Tidak ada komentar
Posting Komentar