Pemerintah Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Mempawah resmi meluncurkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) KUPONWAH sebagai bentuk kolaborasi lintas wilayah untuk menekan laju inflasi. Peresmian dilakukan secara simbolis melalui penekanan tombol oleh Gubernur Kalimantan Barat, Wali Kota Pontianak, Bupati Mempawah, Wakil Bupati Kubu Raya, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, bertempat di Aula Keriang Bandong, Gedung Bank Indonesia Kalbar, Rabu (30/7/2025).

Website resmi TPID KUPONWAH yang diluncurkan, yakni kuponwah.pontianak.go.id, menyajikan informasi terkini harga pangan di tiga daerah tersebut sebagai langkah awal membangun sistem pemantauan harga berbasis digital.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyambut baik sinergi antardaerah ini. Menurutnya, pengendalian inflasi tidak bisa dilakukan secara parsial karena rantai distribusi pangan sangat bergantung pada wilayah sekitar.

“Pasokan pangan ke Kota Pontianak tidak hanya melalui jalur udara, tapi juga darat dari Kubu Raya dan Mempawah. Karena itu, infrastruktur seperti jalan harus kita pastikan dalam kondisi baik,” ungkap Edi.

Ia berharap, TPID KUPONWAH dapat menjadi wadah untuk merancang rencana aksi bersama, termasuk memperpendek rantai pasok dan mengurangi disparitas harga antarwilayah. Edi juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi digital dalam mendukung efisiensi pengelolaan logistik dan sumber daya.

“Dengan kolaborasi ini, kita harapkan daya beli masyarakat tetap kuat, inflasi terkendali, dan iklim investasi menjadi lebih kondusif,” tambahnya.

Per Juni 2025, inflasi di Kota Pontianak tercatat sebesar 0,92 persen, menjadikannya salah satu kota dengan inflasi terendah di Indonesia, yakni peringkat ke-8 dari 44 kota berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan pada 30 Juli 2025 mengapresiasi inisiatif tiga daerah tersebut. Ia menyebut TPID KUPONWAH sebagai inovasi kolaboratif yang pertama di Indonesia dan mendorong daerah lain meniru pendekatan serupa.

“Daerah lain bisa mengikuti, misalnya dengan membentuk TPID Singbebas untuk wilayah Singkawang, Bengkayang, dan Sambas,” ujarnya.

Norsan menekankan bahwa pengendalian inflasi menjadi salah satu prioritas utama dalam menciptakan stabilitas ekonomi dan menarik investasi. Ia juga mendorong para kepala daerah untuk menciptakan iklim yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Jika inflasi terkendali, investasi akan tumbuh, dan manfaatnya akan langsung dirasakan oleh masyarakat,” tutupnya.

Sumber : Prokopim
Publisher : Nicco Zainal Arsaudi