Guna memperkuat kapasitas aparatur sipil negara (ASN) dalam merancang inovasi yang berdampak, BAPPERIDA Kota Pontianak melalui Klinik Inovasi menggelar Pontianak Innovators Academy (PIA). Fokus pelatihan tahun ini adalah penulisan proposal inovasi dengan dukungan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Plt Kepala BAPPERIDA Kota Pontianak, Sidig Handanu Widoyono, menyatakan bahwa kualitas proposal masih menjadi tantangan dalam proses pengembangan inovasi daerah. 

“Banyak ide inovatif yang sebenarnya menjanjikan, namun tidak tergambarkan secara optimal dalam proposal. Padahal dokumen ini sangat menentukan keberlanjutan dan replikasi inovasi,” jelasnya.

Sebagai kota yang telah meraih predikat Sangat Inovatif dari Kemendagri, Pontianak terus mendorong peningkatan kapasitas ASN, tidak hanya dalam gagasan, tetapi juga dalam penyampaian ide secara sistematis dan strategis.

Sementara itu, Plt Kepala Bidang Riset dan Inovasi, Eko Prihandono, menambahkan bahwa pemanfaatan AI dalam pelatihan ini menjadi langkah adaptif menghadapi perkembangan teknologi. 

“AI bukan hanya untuk membantu menulis proposal, tetapi juga bisa diterapkan dalam tugas-tugas harian ASN, asalkan dipahami kerangka kerjanya,” ujar Eko.

PIA tidak hanya dirancang sebagai pelatihan teknis, tetapi juga sebagai forum berbagi pengalaman antarunit kerja. Berkolaborasi dengan Inkubator Bisnis Teknologi Untan, pelatihan ini menghasilkan draft proposal inovasi siap pakai yang dapat diajukan dalam ajang kompetisi di berbagai level.


Eko menekankan pentingnya dokumentasi dan komunikasi yang baik agar inovasi tidak berhenti di tataran ide. 

“Kami ingin setiap inovasi bisa tercatat, dipahami, dan direplikasi, sehingga memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat,” pungkasnya. 

Sumber : Bapperida
Publisher : Darius Tarigan