Wakil Bupati Sanggau, Ibu Susana Herpena, S.Sos., M.Si., bersama Danramil 1204-02/Sekayam, Kapten Inf Jupri, menghadiri kegiatan budaya Festival Mandi Daun Sabang yang berlangsung di Balai Karangan, Kecamatan Sekayam, Selasa (23/9/2025).

Festival ini merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Melayu di Sekayam yang biasanya digelar pada Rabu terakhir bulan Safar. Ritual Mandi Daun Sabang dipandang sebagai bentuk tolak bala serta sarana untuk membersihkan diri dari hal-hal negatif, baik secara lahir maupun batin. Melalui ritual ini, masyarakat juga memanjatkan doa agar terhindar dari bencana dan memperoleh keselamatan hidup.

Daun sabang yang digunakan dalam prosesi diyakini memiliki nilai sakral dan makna spiritual. Selain dimaknai sebagai pembersihan diri, tradisi ini juga menjadi simbol kebersamaan warga, di mana seluruh lapisan masyarakat turut serta dalam prosesi maupun rangkaian kegiatan lain yang mengiringinya.

“Tradisi Mandi Daun Sabang bukan hanya ritual spiritual, tetapi juga warisan budaya yang harus terus dijaga. Pemerintah Kabupaten Sanggau berkomitmen mendukung setiap upaya pelestarian budaya lokal, dan kami berharap generasi muda dapat terlibat aktif dalam merawat kearifan ini,” ujar Susana Herpena.

Sementara itu, Danramil 1204-02/Sekayam Kapten Inf Jupri menegaskan bahwa TNI akan selalu hadir bersama masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya bangsa.
“Pelestarian tradisi seperti ini penting, bukan hanya untuk mempererat kebersamaan, tetapi juga untuk memperkuat identitas daerah kita. TNI siap bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa,” ungkap Kapten Inf Jupri.

Festival Mandi Daun Sabang ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana melestarikan tradisi, tetapi juga mampu menarik minat wisatawan serta memperkenalkan kekayaan budaya Sekayam ke tingkat yang lebih luas. Dengan demikian, kearifan lokal yang diwariskan leluhur dapat tetap hidup, dikenal, dan menjadi kebanggaan masyarakat Sanggau.

Sumber : Pendim 1204/Sanggau
Publisher : Sherly Ramadhanti